EKSTENSI FILE AUDIO DAN VIDEO
#EKSTENSI FILE AUDIO DAN VIDEO
-AUDIO
1.MPEG Layer 3 (MP3)
Ada yang belum tahu MP3? Aduh, kebangetan kalau belum kenal dengan format audio satu ini. Format sejuta umat ini merupakan format kompresi yang telah sangat baik untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Format audio ini memiliki ukuran yang begitu kecil, misalnya sebuah lagu yang berdurasi tiga menit hanya memakan sekitar 3 MB. Tidak menutup kemungkinan banyak ornag yang mengunduh dan menyimpan lagu hingga ratusan bahkan ribuan dalam format MP3. Apakah Anda salah satunya?
Format yang memiliki ekstensi mp3 ini menawarkan pilihan bitrate sekitar 128, 160, 192, 256, hingga 320 Kbps. Kelebihan dari format MPEG Layer 3 yaitu kualitasnya yang sama baik dengan format CD 16-bit. Sementara, untuk kekurangan dari format audio ini kualitasnya akan berkurang jika dikompres.
Gimana? Sekarang Anda sudah pasti tahu macam-macam format audio kan? Jadi, tidak hanya MP3 saja yang dikenal dan digunakan, karena ternyata ada macam-macam format audio lainnya sesuai kebutuhan beserta kelebihan maupun kekurangannya masing-masing.
2.WAV
Waveform Audio File Format atau WAV adalah sebuah format audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM pada 1991. Seperti halnya MP3, format audio ini juga digandrungi berbagai kalangan mulai biasa hingga profesional.
Dikutip dari Makeuseof bahwa banyak orang yang berasumsi semua file berformat WAV adalah file audio yang tidak terkompresi, tapi itu tidak sepenuhnya benar. Pada dasarnya, format audio ini wadah bagi Windows untuk berbagai format audio yang berpotensi berisi audio terkompresi.
WAV memiliki keunggulan menjadi salah satu format audio terbaik untuk mengedit audio dengan kualitas high-fidelity. Format audio yang memiliki ekstensi bernama .wav atau .wv rupanya memiliki kekurangan yaitu ukuran file sangat besar dengan maksimal ukurannya 2 GB.
-VIDIO
1.MP4
MP4 merupakan kependekan dari MPEG-4 Part 14. Format yang diperkenalkan ke publik pada 2001 ini merupakan pengembangan dari MPEG-1. Adapun MPEG adalah singkatan dari Moving Pictures Experts Group, sebuah aliansi gabungan dari dua organisasi: ISO (Internasional Organizations of Standarsization) dan IEC (International Electrotechnical Commision).
Di dalam aliansi itu terdapat berbagai ilmuwan dan pengusaha lintas negara. Pencetus aliansi itu adalah Hiroshi Yasuda (Profesor di Universitas Tokyo) dan insinyur asal Italia, Leonardo Chiarglione. Kembali ke MP4, bisa dibilang format video ini adalah yang paling populer digunakan saat ini. Seluruh video yang direkam dengan smartphone android saat ini menghasilkan format .mp4.
Kelebihan MP4 adalah, format video ini bisa disetel di banyak aplikasi pemutar video. Kualitasnya video yang dihasilkan juga cukup bagus, dengan ukuran file relatif kecil. Bahkan, toko musik iTunes menggunakannya sebagai standar.
Meski begitu, MP4 tidak luput dari kekurangan. Salah satunya yakni karena format ini sangat populer, ada risiko penyalahgunaan distribusi (mudah dibajak). Video berformat MP4 juga lebih sulit untuk diedit dan dalam beberapa kasus mengalami penurunan kualitas karena kompresi yang terlalu tinggi.
2.MPEG
MPEG-1 dirancang untuk memampatkan video mentah dan audio CD berkualitas VHS hingga 1,5 megabit per detik tanpa kehilangan kualitas terlalu banyak, menjadikannya salah satu format video / audio paling populer dan kompatibel di dunia. Data video untuk MPEG-1 biasanya 30 fps (bingkai per detik), dengan resolusi sekitar 352 × 240.
MPEG-2 dirancang untuk mengompresi video dan audio untuk video berkualitas tinggi dan dipilih sebagai skema kompresi untuk televisi digital over-the-air, layanan TV satelit, TV digital, dan Video DVD. Format video MPEG-2 dapat menangkap video / audio pada bitrate yang jauh lebih tinggi daripada MPEG-1 (sekitar enam megabit per detik), menjadikannya versi "yang disempurnakan". Data video untuk MPEG-2 biasanya 30 fps, dengan resolusi maksimal 720 × 480
Komentar
Posting Komentar